Trading Meme Coin, Pilih Mana yang paling tepatDogecoin atau Shiba Inu?
Meski sering dianggap sebagai lelucon belaka, meme coin seperti Shiba Inu dan Dogecoin dianggap memiliki potensi keuntungan yang cukup besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri mata uang kripto telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Meskipun sebagian besar perhatian tertuju pada nama-nama besar seperti Bitcoin dan Ethereum, sejumlah koin alternatif lain seperti Shiba Inu dan Dogecoin juga mulai banyak dilirik di bursa kripto.
Meme Coin memang seringkali dipandang sebagai lelucon. Namun, sejumlah investor percaya bahwa koin-koin ini dapat menjadi tambang emas bagi mereka. Istilah ini umumnya digunakan untuk koin-koin yang berasal dari sebuah meme atau tren viral di internet.
Pada dasarnya, Meme Coin bekerja seperti mata kripto yang lain, namun terdapat perbedaan mencolok pada kegunaannya. Kebanyakan mata uang kripto memiliki tujuan yang jelas, misalnya Bitcoin diciptakan sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi, dan Ethereum yang terkenal dengan smart contract-nya.
Sementara itu, kebanyakan Meme Coin hanya dibuat untuk hype. Beberapa Meme Coin menjadi populer karena mengangkat hal yang sedang viral atau dipromosikan oleh artis ternama. Inilah mengapa nilai koin-koin ini bisa melambung tinggi dengan cepat meski dasar fundamentalnya terbilang cukup rapuh.
Dari ratusan Meme Coin yang beredar di dunia kripto saat ini, Shiba Inu dan Dogecoin adalah dua koin yang paling terkenal di antara para investor. Meski keduanya sering dianggap remeh, koin-koin satir ini telah menarik cukup banyak penggemar dengan popularitasnya.
Bersamaan dengan itu, harga Shiba Inu (SHIB) dan Dogecoin (DOGE) telah mengalami sejumlah lonjakan yang tidak terduga. Nah, jika harus memilih, koin mana yang sebaiknya Anda investasikan? Mari kita telusuri lebih jauh.
Dogecoin: Token Anjing Shiba Pertama di Dunia
Dogecoin (DOGE) dirilis pertama kali pada tahun 2013 oleh seorang insinyur bernama Billy Markus, bersama dengan Jackson Palmer dari Adobe. Secara umum, Dogecoin menggunakan teknologi yang sama dengan Bitcoin, salah satunya adalah penggunaan konsensus Proof-of-Work yang berfungsi untuk memverifikasi transaksi. Namun berbeda dengan Bitcoin, koin ini beroperasi di jaringannya sendiri, yakni blockchain Dogecoin.
Pada awalnya, Dogecoin diciptakan sebagai lelucon untuk mengejek Bitcoin dan para investor yang rela menukar uang nyata mereka dengan uang digital yang tidak jelas masa depannya. Inilah mengapa maskot Dogecoin adalah seekor anjing Shiba Inu dari meme Doge yang sedang viral saat itu.Ironisnya, mata uang lelucon ini justru menjadi populer dan harganya meningkat drastis di tahun 2021. Dilansir dari CoinMarketCap, Dogecoin saat ini masih merupakan mata uang kripto terbesar ke-10 di dunia.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa Dogecoin adalah mata uang kripto yang sedang naik daun dan banyak diperbincangkan di kalangan para investor dari berbagai penjuru dunia. Selain karena tampang lucu si anjing Shiba yang mudah diingat, Dogecoin juga terkenal karena dukungan sejumlah figur publik ternama seperti Elon Musk, Snoop Dogg, Gene Simmons, dan Kevin Jonas.
Shiba Inu: Koin Pembunuh Dogecoin?
Seperti Dogecoin, Shiba Inu (SHIB) juga merupakan sebuah Meme Coin yang menggunakan maskot anjing Shiba Inu. Kabarnya, SHIB memang sengaja diciptakan oleh seorang misterius bernama Ryoshi untuk menjadi “pembunuh Dogecoin”.
Shiba Inu sendiri pertama kali dirilis pada tahun 2020 sebagai token ERC-20. Artinya, koin ini beroperasi di jaringan Ethereum dan dapat dikaitkan dengan smart contract untuk menciptakan produk-produk DeFi (Decentralized Finance).Tak lama setelah dirilis, Shiba Inu mulai mendapat banyak perhatian. Menurut CoinMarketCap, Shiba Inu adalah mata uang kripto terbesar ke-15 di tahun 2022, hanya beberapa tingkat di bawah Dogecoin.Salah satu peran Shiba Inu adalah sebagai koin native dari Shiba Swap, sebuah DEX (Decentralized Exchange) yang memfasilitasi pertukaran token digital secara daring. Para pengguna ShibaSwap dapat dengan mudah menaruh deposit dalam bentuk token Shiba Inu agar mendapat berbagai bentuk keuntungan.Selain itu, Shiba Inu juga mulai memasuki dunia NFT (Non-Fungible Token) dengan meluncurkan Shiboshi yang terdiri dari 10,000 NFT bertemakan anjing Shiba Inu.
Pilihan Mana Yang Lebih Baik?
Apabila sudah memastikan keduanya, Anda bisa mempertimbangkan Shiba Inu atau Dogecoin dari sisi kredibilitas dan fungsi masing-masing. Jika dilihat dari popularitas, Dogecoin saat ini lebih unggul karena merupakan Meme Coin pertama di dunia dan pernah mendapat dukungan dari sosok sekrusial Elon Musk. Namun apabila mempertimbangkan fungsinya di masa depan, Shiba Inu boleh jadi lebih dipertimbangkan karena merupakan token berbasis Ethereum.
Tips Trading Meme Coin
Pada umumnya, Meme Coin diciptakan untuk mengambil keuntungan dari tren yang sedang viral di dunia maya. Koin-koin ini menggunakan komentar, dukungan, bahkan cuitan dari para figur publik untuk menaikkan nilainya. Hingga saat ini, Shiba Inu dan Dogecoin masih menjadi pilihan yang banyak digemari di dunia kripto.
Jika dibandingkan, Shiba Inu dan Dogecoin mungkin terdengar sama-sama menarik di mata investor. Keduanya memiliki potensi yang cukup bagus, setidaknya untuk beberapa waktu ke depan. Akan tetapi, di balik ketenarannya, terdapat beberapa kekhawatiran terkait masa depan kedua koin tersebut.
Selain spekulasi harga, nilai Meme Coin juga bergantung kepada antusiasme pengguna. Sebagai contoh, harga Dogecoin melesat cukup tinggi sesaat setelah Elon Musk membuat cuitan terkait dukungannya terhadap Dogecoin. Sebaliknya, Jika tren yang mendasari popularitas sebuah Meme Coin memudar, maka harganya juga tentu akan mengikuti.
Terlebih, Meme Coin juga tidak memiliki fungsi atau tujuan yang jelas seperti mata uang kripto pada umumnya. Hal-hal tersebut tentu merupakan risiko yang cukup besar bagi para pemegang Meme Coin. Jadi jika Anda ingin berinvestasi dengan Meme Coin, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pentingnya memiliki strategi dan manajemen risiko kripto yang kuat.